Kamis, 03 Maret 2011

Sejarah Masuknya Agama Islam ke Indonesia


          


       Penyebaran agama Islam pada masyarakat Indonesia sangat cepat perkembangannya.Agama Islam masuk ke Indonesia secara damai dan tidak berbenturan dengan budaya setempat.Hal ini menjadikan agama Islam menjadi bagian dari agama serta kebudayaan Indonesia sampai sekarang.
Masuknya agama Islam ke wilayah Indonesia telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat serta memberikan kesejukan dan ketentraman bagi masyarakat setempat.
                   Masuknya agama islam di Indonesia dibawa oleh para pedagang Arab,Persia,dan India.Masuknya melalui teluk Persia dan Syria,terus ke Peureulak dan Samudra Pasai di Aceh bagian utara.Selanjutnya kewilayah Sumatra.
Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-1 Hijriyah atau abad ke-7 Masehi.Islam telah dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia tanpa unsure paksaan. Dan menjadi bagian integral bangsa,sekaligus menjadi cirri khas bangsa Indonesia.
                     Agama islm masuk ke Indonesia melalui proses perdagangan dan secara perlahan agama Islam mengakar kuat di masyarakat dan mampu menggeser  ajaran agama yang telah dianut sebelumnya.
Islam adalah agama dakwah.Dalam sejarah islam,dakwah bukan sesuatu yang bisa  di abaikan,melainkan diwajibkan bagi pengikutnya.
          Dakwah tersebut dilakukan dengan berbagai cara.Antara lain :


 1.Proses dakwah islam melalui Perdagangan


           Masuknya agama Islam sejalan dengan berkembang dan ramainya pedagang antara Jazirah Arab,Teluk Persia,India,Selat Malaka, dan kepulauan Indonesia pda abad ke-7-15 Masehi.
Para pedagang yang berasal dari berbagai negeri yang jauh dari Indonesia karena factor musim yang menentukan waktu pelayaran,terpaksa tinggal di Bandar-bandar yang mereka datangi dan membentuk suatu komunitas yang sering disebut dengan perkampungan “Pajokan” yaitu kampung yang khusus untuk pedagang muslim.

2.Penyebaran Islam melalui perkawinan dan Hubungan sosial.


               Penyebaran Islam merupakan suatu proses yang berhubungan dengan tempat,waktu, dan orang yang melakukannya.Proses penyebaran islam dapat terjadi karena mereka ada yang melakukukan perkawinan dengan masyarakat biasa maupun bangsawan yang terlebih dahulu di Islamkan.
Islam tidak membedakan status sosial, hal inilah yang mendorong pemeluk agama lain lebih memilih agama islam.


3.Penyebaran islam oleh wali.



                Di pulau jawa yang terkenal menyebarkan agama islam adalah para wali.Diantara wali-wali itu terdapat 9 orang yang memiliki pengaruh luas bukan hanya dikalangan bawah tapi juga pada golongan elit.
Para wali songo yang berjasa menyebarkan agama Islam yaitu : 
  1.           Maulana Malik Ibrahim
  2.                    Sunan Ampel
  3.                    Sunan Giri atau Raden Paku
  4.                   Sunan Bonang
  5.                    Sunan Drajat
  6.                    Sunan Kudus
  7.                    Sunan Muria
  8.                    Sunan Kalijaga
  9.                    Sunan Gunung Jati

Diantara wali songo itu yang memounyai kedudukan sebagai raja adalah Sunan Gunung Jati atau disebut juga Syarif Hidayatullah, dalam babad Cirebon ia disebut “Pandita-Ratu”.


Para wali tersebut umumnya melakukan penyebaran agama Islam di Pesisir utara Jawa dan di daerah lainnya.Tapi Sunan Giri menyebarkan agama islam bukan hanya di Pesisir utara Jawa Timur atau sekitar Gresik saja,tetapi juga kedaerah Madura dan Lombok.
Oleh karena itu proses penyebaran agama islam di Asia Tenggara terutama Indonesia khususnya tidak menyebabkan timbulnya kejutan budaya.

Sumber-sumber Sejarah Masuknya Agama Islam di Indonesia :

1.Sumber dari para Pedagang.




           Masuknya agama islam pertama kali ke Indonesia tidak diketahui dengan pasti.
Bangsa Arab dan Persia telah mengenal kerajaan maritim Sriwijaya pada abad ke-9 Masehi.
Sriwijaya pada abad ke-9-13 Masehi bukan hanya berdagang dengan para pedagang Cina dan India.Melainkan juga dengan pedagang Arab dan Persia yang telah memeluk agama Islam.
          Di perkirakan bahwa melalui pertemuan-pertemuan antara pedagang Islam dan pedagang Sriwijaya terdapat orang-orang Sriwijaya yang tertarik dengan ajaran-ajaran agama Islam dan kemudian memeluk Islam sehingga penyebaran agama Islam di daerah ini semakin berkembang.

2.Sumber dari Marco Polo


           Pada abad ke-13 Masehi, penyebaran agama Islam semakin mantap.Marco polo menyatakan bahwa telah ada kerajaan Islam di Tumasik dan Samudra Pasai.
Kedua kerajaan itu memiliki pelabuhan-palabuhan dagang penting.
Di antara pelabuhan penting Lain di jalur dagang Internasional terdapat juga kerajaan islam besar, yaitu kerajaan Malaka.
Pelabuhan ini mulai ramai pada abad ke-12 Masehi.


3.Sumber dari Tome Pires.

               Menurut Tome Pires pengembara asal Protugis , pelabuhan Malak ramai di kunjungi pedagang dari Barat,Timur, dan pedagang dari Nusantara.
Dari mereka Islam menyebar keseluruh penduduk terutama di daerah Pesisir.
                Dapat disimpulkan bahwa melalui proses perdagangan,agama Islam masuk dan berkembang di Indonesia yang dipelopori oleh penduduk di Pesisir Pantai.







4.Sumber dari Batu Nisan.

             
                  Pada abad ke-11 di Pesisir Utara Jawa Timur, di temukan sebuah Nisan yang bertuliskan jenis huruf Arab Kufi pada nisan kubur  di Phanrang, Campa, yaitu dengan hiasan bentuk kail atau lengkung pada bagian ujung yang tegak.
                   Hal tersebut memberikan petunjuk bahwa batu nisan itu di pesan dari daerh Gujarat, dan ini membuktikan bahwa adanya hubungan perdagangan di antara tempat tersebut.

 




5.Sumber dari Sejarawan China.


                    Berita di Ma-Huan yang mengikuti Laksamana Cheng Ho dalam berita ekspedisinya ,yang di terbitkan dalam buku Ying-Yai-Shen-Lan (1433), memberikan bukti tentang keberadaan komunitas Muslim di daerah Pesisir Pulau Jawa ,terutama di Jawa Timur.
Golongan lainnya adalah orang Tang yang berasal dari Kuangtung.
Selain mengabarkan adanya golongan tersebut ,Ma-Huan juga memberi informasi tentang penduduk Pribumi yang belum menjadi Islam.

                                                           
                                                                                                                 Sumber:Reny rahma yani






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar